Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2022 tumbuh positif.
Tercatat, M2 menyentuh Rp8.525,5 triliun atau tumbuh 8,3% (year-on-year/yoy). BI menyebut, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 9,5% (yoy), serta uang kuasi yang mencapai 6,8% (yoy).
Selain didorong kedua hal itu, M2 pada Desember 2022 turut dipengaruhi oleh perkembangan aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit.
"Aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh positif sebesar 4,9% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya sebesar 1% (yoy)," tulis BI dalam laporannya.
Jika menilik laporan sebelumnya, M2 tumbuh sebesar Rp8.296,1 triliun pada November 2022. Pada periode ini, pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Berbeda pada Oktober 2022 lalu, M2 mencapai Rp8.222,2 triliun. Pada masa ini, pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.
Uang beredar luas (M2) terdiri dari uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi (simpanan berjangka rupiah, tabungan rupiah, serta rekening milik swasta domestik dalam valuta asing), serta surat berharga swasta domestik.
Sementara M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat, giro rupiah hingga uang elektronik, tabungan rupiah.
(Baca juga: Daftar 18 Eks Bank Dalam Likuidasi yang Belum Lunasi Utang BLBI)