Media online di Indonesia jarang memproduksi artikel berita terkait isu lingkungan, apalagi yang berskala internasional.
Hal ini terlihat dari laporan Power Mapping: Dinamika Agenda Iklim Indonesia, hasil riset kolaborasi Koaksi Indonesia, Humanis, dan Katadata Green.
(Baca: Sepinya Isu Lingkungan dalam Pemberitaan Media Online RI)
Laporan tersebut menyajikan hasil media monitoring terhadap 11 situs media daring nasional, yaitu Antara, Bisnis.com, Detik.com, Katadata, Kompas.id, Kompas TV, Kontan, Liputan6.com, Metro TV News, Mongabay Indonesia, dan Okezone.
Salah satu temuannya, selama periode Agustus 2022-Agustus 2023 seluruh media itu hanya memproduksi 1.187 artikel terkait isu lingkungan yang menggunakan kata kunci "ekonomi hijau", "krisis iklim", dan "keadilan iklim".
Secara rata-rata, jumlah artikel yang berisi kata kunci tersebut hanya 0,01% sampai 0,12% dari total produksi artikel bulanan mereka.
Adapun dari 684 artikel "ekonomi hijau", hanya ada 42 artikel yang membahas isu tersebut di skala internasional, sedangkan 642 artikel berskala nasional.
Pola serupa terlihat pada artikel "krisis iklim" dan "keadilan iklim", dengan ketimpangan jumlah seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Jenis Konten Berita yang Disukai Gen Z Indonesia)