World Resources Institute (WRI) menyebut, total kehilangan luas hutan primer tropis global mencapai 3,7 juta hektare (mha) pada 2023. Volume itu setara dengan hampir 10 kali lapangan sepak bola per menit.
"Meskipun ini merupakan penurunan sebesar 9% dari 2022, tingkat pada tahun 2023 hampir sama dengan tingkat pada 2019 dan 2021," tulis WRI dalam laman yang dikutip pada Senin (28/10/2024).
Semua kehilangan hutan ini menghasilkan 2,4 gigaton (Gt) emisi karbon dioksida pada 2023, setara dengan hampir setengah dari emisi bahan bakar fosil tahunan Amerika Serikat.
Berdasarkan negaranya, kehilangan terbesar berasal dari Brasil, yakni 1,14 juta hektare. Meski menjadi yang terbesar, kehilangan luas hutan primer itu sudah turun dari 2022 yang sebesar 1,77 juta hektare.
Kedua adalah Republik Demokratik Kongo, sebesar 0,53 juta hektare. Berbeda dengan Brasil, luas kehilangan Republik Kongo ini justru naik dari 2022 yang sebesar 0,51 juta hektare.
Ketiga, Bolivia, sebesar 0,49 juta hektare. Naik dari 2022 yang sebesar 0,39 juta hektare.
Indonesia menyusul di posisi keempat dengan luas kehilangan sebesar 0,29 juta hektare. Angka ini pun naik dari 2022 yang sebesar 0,23 juta hektare.
Kelima ada Peru, sebesar 0,15 juta hektare. Naik dari 2022 yang sebesar 0,16 juta hectare.
Selain itu ada Kolombia, Laos, Kamerun, Madagaskar, dan Malaysia dalam daftar 10 besar ini.
Berikut luas kehilangan hutan primer tropis pada 2023 berdasarkan 10 negara teratas dan negara lain yang terhimpun:
- Brasil 1,14 juta hektare
- Republik Demokratik Kongo 0,53 juta hektare
- Bolivia 0,49 juta hektare
- Indonesia 0,29 juta hektare
- Peru 0,15 juta hektare
- Laos 0,14 juta hektare
- Kamerun 0,1 juta hektare
- Madagaskar 0,08 juta hektare
- Malaysia 0,08 juta hektare
- Kolombia 0,07 juta hektare
- Negara lainnya 0,68 juta hektare
(Baca juga: Indonesia Kehilangan Hutan Primer Tropis Terluas ke-2 di Dunia)