Kasus Covid-19 di Indonesia mulai mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari lonjakan kasus aktif Covid-19 yang terjadi beberapa pekan terakhir semenjak merebaknya varian Omicron XBB di tanah air.
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 37.048 kasus aktif per 6 November 2022.
Jumlah itu bertambah 1.145 kasus dari sehari sebelumnya. Jika dibanding sepekan lalu, kasus aktif Covid-19 naik 50,94%.
Berdasarkan provinsinya, DKI Jakarta masih mendominasi kasus aktif Covid-19 nasional pada 6 November 2022 dengan 12.702 kasus. Angkanya setara dengan 34,28% dari total kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
Jawa Barat berada di urutan kedua dengan total 7.144 kasus aktif Covid-19. Diikuti oleh Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta yang mencatatkan masing-masing 3.098 kasus, 2.600 kasus, 2.141 kasus, dan 1.395 kasus aktif Covid-19.
Secara total, ada sekitar 6,52 juta orang di Indonesia yang terinfeksi Covid-19 hingga 6 November 2022. Sebanyak 2,43% di antaranya meninggal dunia dan 96,99% dinyatakan sembuh.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengatakan, varian Omicron XBB banyak menyerang orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19. Berdasarkan usianya, XBB juga banyak menyerang usia muda dengan rentang 20-39 tahun.
Meski demikian, kasus infeksi parah hingga perlu dirawat lebih banyak menyerang kelompok lansia berusia di atas 70 tahun karena imunitas lansia yang relatif lebih rendah. Lansia juga lebih banyak memiliki penyakit komorbid yang membuat tingkat keparahan pasca infeksi Covid-19 meninggi.
"Oleh karena itu, hati-hati pada masyarakat lansia. Walaupun secara umum kasusnya ringan, tapi bila menyerang lansia ini memerlukan perawatan di RS," ujar Erlina dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/11) lalu.
(Baca: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Urutan Ke-10 di Asia)