Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator keberhasilan program kesehatan ibu dan anak. Semakin rendah angka kematian bayi mengindikasikan keberhasilan pembangunan kesehatan keluarga.
Berdasarkan data Bank Dunia, angka kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari) di Indonesia sebanyak 11,7 jiwa/1.000 kelahiran hidup pada 2020. Artinya, setiap kelahiran 1.000 bayi, ada 11 hingga 12 bayi yang meninggal di usia 0-28 hari. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 12,2 jiwa/1.000 kelahiran hidup.
(Baca: 10 Penyebab Utama Kematian Balita di Dunia)
Angka tersebut menunjukkan tren turun dalam 1 dekade terakhir seperti terlihat pada grafik. Angka tersebut juga selalu berada di bawah angka kematian bayi neonatal dunia yang mencapai 17 jiwa/1.000 kelahiran hidup pada 2020.
Namun dibandingkan dengan negara kawasan Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nation/ASEAN), angka kematian bayi neonatal Indonesia masih cukup tinggi.
(Baca: Ini 5 Wilayah dengan Angka Kematian Bayi Neonatal Tertinggi di Dunia)
Berikut ini angka kematian bayi neonatal di negara kawasan Asia Tenggara:
- Myanmar: 22,30/1.000 kelahiran hidup
- Laos: 21,70/1.000 kelahiran hidup
- Kamboja: 13,20/1.000 kelahiran hidup
- Filipina: 12,60/1.000 kelahiran hidup
- Indonesia: 11,70/1.000 kelahiran hidup
- Vietnam: 10,00/1.000 kelahiran hidup
- Brunei Darussalam: 6,10/1.000 kelahiran hidup
- Thailand: 4,90/1.000 kelahiran hidup
- Malaysia: 4,60/1.000 kelahiran hidup
- Singapura: 0,80/1.000 kelahiran hidup