Berdasarkan data dari statista.com, Afghanistan merupakan negara yang memiliki tingkat kematian bayi tertinggi di dunia pada 2021. Di negara itu terdapat hampir 107 kematian bayi per 1.000 kelahiran.
Somalia menempati urutan kedua dimana terdapat 88 kematian bayi per 1.000 kelahiran. Sementara urutan ketiga ditempati oleh Republik Afrika Tengah dengan 84 kematian bayi per 1.000 kelahiran.
Sebagian besar kasus kematian bayi terjadi di negara-negara miskin dan berkembang, terutama negara-negara Afrika. Penyebab terbesar kematian bayi antara lain pneumonia, komplikasi kelahiran, penyakit menular, diare, malaria, campak, dan malnutrisi.
Beberapa faktor yang turut berkontribusi terhadap kematian bayi adalah tingkat pendidikan ibu, kondisi lingkungan, kondisi politik, dan fasilitas kesehatan. Tersedianya sanitasi yang layak dan imunisasi lengkap dapat membantu untuk mengurangi tingkat kematian bayi.
Di negara-negara Asia, kematian bayi paling banyak terjadi pada periode neonatal atau saat usia bayi 0-28 hari. Sementara pada bayi yang meninggal dunia sebelum usia 1 tahun disebabkan karena pneumonia, diare, hingga malaria.
(Baca Selengkapnya: Ibu Menyusui di Yogyakarta Paling Peduli Memberikan ASI Eksklusif pada 2020)