PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mencatatkan pemulihan kinerja secara kuartalan. Namun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini kinerja emiten farmasi ini mengalami penurunan.
Sido Muncul membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp720,44 miliar pada kuartal III tahun 2022. Laba itu turun 16,75% dari raihan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya, Rp865,49 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan berkode saham SIDO ini, perseroan membukukan penjualan sampai September 2022 sebesar Rp2,61 triliun atau turun 5,85% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni Rp2,77 triliun.
Pendapatan terbesar SIDO berasal dari penghasilan penjualan jamu herbal dan suplemen Rp1,65 triliun atau turun 6,31% dari perolehan sebelumnya, yaitu Rp1,76 triliun.
Kemudian, untuk pendapatan dari makanan dan minuman, perseroan mencatatkan Rp842,65 miliar. Angka tersebut turun 6,29% dari raihan sebelumnya sebesar Rp899,30 miliar. Selain itu, didapatkan dari segmen farmasi Rp114,73 miliar atau naik 5,21% dari perolehan sebelumnya Rp109,04 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan Sidomuncul tercatat senilai Rp1,22 triliun atau naik 0,47% dari tahun sebelumnya Rp1,21 triliun. Seiring dengan beban pokok penjualan yang naik, beban produksi tidak langsung perseroan mencapai Rp180,25 miliar hingga September 2022 yang juga naik 3,44% dari tahun selumnya Rp174,25 miliar.
(baca: Ini Deretan Perusahaan Farmasi dengan Nilai Pasar Terbesar 2022)