Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi dosis ketiga alias booster. Sebab, hal ini penting guna mencegah tingkat keparahan pasien apabila terinfeksi Covid-19.
Hal ini juga diperkuat dengan hasil studi yang dilakukan para peneliti yang tergabung dalam Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI). Para peneliti menemukan bahwa risiko kematian akibat Covid-19 lebih rendah jika masyarakat telah mendapatkan vaksin booster.
Hasil studi menemukan, rasio kematian tertinggi akibat Covid-19 justru menimpa masyarakat yang belum pernah vaksinasi sama sekali. Tercatat, ada 2,8% pasien Covid-19 yang meninggal dengan status belum vaksinasi.
Sedangkan, rasio kematian akibat Covid-19 terendah berada pada kelompok yang telah mendapatkan vaksin booster yakni 0,1%. "Orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 berisiko meninggal 28 kali lipat dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster," demikian dikutip dari studi tersebut pada Jumat (22/7/2022).
Sementara itu, rasio kematian akibat Covid-19 pada masyarakat yang telah divaksin dosis pertama, yakni sebesar 1,5%. Lalu, rasio kematian pada individu yang telah divaksin dosis kedua atau vaksinasi penuh sebesar 0,6%.
Berdasarkan usia, rasio kematian terbesar terjadi pada usia 60 tahun ke atas dan belum vaksinasi sama sekali, yakni 9,3%. Sedangkan, rasio kematian lansia yang telah menjalani vaksinasi booster sebesar 0,4%.
Kematian akibat Covid-19 memang sangat besar potensinya pada lansia. Namun, studi itu juga menemukan bahwa kematian dapat pula mengintai kelompok usia 18 hingga 59 tahun yang belum menjalani vaksinasi sama sekali.
Tercatat, ada 2,1% dari kelompok 18 hingga 59 tahun yang meninggal akibat Covid-19 karena belum vaksinasi Covid-19. Sedangkan, rasio meninggal kelompok usia ini yang telah mendapatkan vaksin booster mencapai 0%.
"Lansia yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 berisiko meninggal 23 kali lipat dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster," demikian dikutip dari laporan tersebut.
Dalam kelompok usia, rasio kematian akibat Covid-19 pada usia 60 ke atas atau lansia mencapai 4% atau tertinggi dari kelompok usia lainnya. Kelompok usia 5 hingga 34 tahun memiliki rasio kematian terendah yakni 0,1%.
Studi ini dilakukan pada 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 202 melalui aplikasi New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan. Sedangkan, status vaksinasi didapatkan dari Pcare milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Dari data yang digabungkan lewat Nomor Induk Kependudukan (NIK), tercatat ada 1.792.360 kasus Covid-19. Dari angka tersebut, terdapat 7.785 data (0,4%) yang eror secara umur dan missing status sebanyak 1.107 data (0,06%). Adapun para peneliti yang terlibat dalam studi adalah Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N. Farid, Hafizah jusril, dan Wiji Wahyuningsih.
(Baca: Total Kematian Covid-19 Indonesia Urutan Ke-2 di Asia)