Kasus wabah antraks di Gunung Kidul, Yogyakarta, sedang menjadi sorotan. Pasalnya, penularan penyakit zoonosis ini diduga telah memakan tiga korban jiwa pada 2023.
Melanisr dari Detik.com, sebanyak 93 orang dilaporkan positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi yang sudah mati. Kasus ini bukan kejadian pertama di Yogyakarta.
Dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertajuk Press Conference: Update situasi Antraks di Indonesia pada Kamis (6/7/2023), pemerintah menunjukan tren kejadian antraks di Yogyakarta dalam kurun waktu 2016-2023.
"Ini tren kasus antaraks di Yogyakarta, kita ada data lima tahun terakhir. Jadi, hampir setiap tahun itu ada (kasus antraks), meskipun ini belum ada kematian," ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi MPHM.
Menurutnya, kasus antraks di Yogyakarta yang tertinggi terjadi pada 2019 dengan 31 kasus. Kasus tertinggi kedua terjadi pada 2022, dengan 23 kasus.
Kemudian pada 2023, tercatat sebanyak 9 kasus antraks di Yogyakarta dengan kasus kejadian kematian pertama sepanjang 5 tahun.
Sementara pada 2018 dan 2021, Kemenkes tidak mencatat kasus antraks sama sekali di Yogyakarta.
Meskipun begitu, Imran juga menyebutkan bahwa dari 2016-2022 belum ada kasus kematian. Sebab dalam periode tersebut didominasi oleh antraks yang menyerang kulit. Berbeda dengan jenis antraks yang menyebabkan tiga kematian pada 2023.
Adapun dari tiga kematian tersebut, hanya satu orang yang dinyatakan suspek dari pemeriksaan di laboratorium.
"Yang dua ini belum sempat dilakukan pemeriksaan lab karena langsung meninggal. Kita lakukan investigasi gejala ada dan mereka punya riwayat dengan sapi yang mati karena antraks tadi," jelas Imran.
Kemenkes menyebutkan bahwa kasus antraks dan kematian yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta sudah bisa dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Tapi, kembali lagi ini adalah kewenangan daerah untuk bisa menyatakan KLB atau bukan," tambah Imran.
(Baca juga: Perjalanan Wabah Virus Marburg, Penyakit dengan Tingkat Kematian yang Tinggi)