PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih senilai Rp13,69 triliun pada kuartal III-2022. Capaian ini melonjak 76,87% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan laba tersebut disokong oleh pendapatan bunga senilai Rp39,27 triliun, naik 4,66% secara tahunan (yoy). Selain itu, beban bunga tumbuh 2,83% (yoy) menjadi Rp9,07 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih bank pelat merah ini naik 5,22% (yoy) menjadi Rp30,19 triliun.
Penyokong lain pertumbuhan laba perusahaan juga terlihat pada pendapatan operasional lainnya. Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan naik 72,28% (yoy) menjadi Rp2,86 triliun. Capaian itu salah satunya, membuat bank milik BUMN ini mengantongi pendapatan operasional lainnya sebesar Rp13,88 triliun, naik 16,93% (yoy).
Laba tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 9,1% (yoy) menjadi Rp622,61 triliun pada kuartal III-2022. "Diharapkan, eksposur kredit berkualitas tinggi berdampak pada perbaikan kualitas kredit dalam jangka panjang," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dikutip dari Katadata.co.id, Senin (24/10).
Secara tren, laba bersih BNI cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir. Perolehan laba bersih emiten BBNI terbesar pada kuartal III yakni pada 2022, sedangkan yang terendah pada 2020.
(Baca: Ini 4 Bank Indonesia Terbesar Berdasarkan Nilai Modal Inti)