Menurut survei Bank Indonesia (BI), pada akhir 2022 ada semakin banyak bank umum yang menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) baru.
Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi penyaluran KPR/KPA yang mencapai 77,86% pada kuartal IV 2022, meningkat dibanding kuartal sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak 2019.
Selain KPR/KPA, penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit tanpa agunan (KTA), dan kartu kredit juga meningkat pada periode sama.
"Kredit konsumsi tumbuh lebih tinggi didorong oleh hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit multiguna yang tumbuh melambat," kata BI dalam laporan Survei Perbankan yang dirilis Jumat (20/1/2023).
Di sisi lain, kredit modal kerja dan kredit investasi tumbuh melambat pada kuartal IV 2022, terindikasi dari SBT positif yang sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya. Menurut BI, hal tersebut akan mempengaruhi kebijakan perbankan pada kuartal I 2023.
"Diprakirakan terjadi standar penyaluran kredit yang lebih longgar dibanding triwulan sebelumnya, terutama pada jenis kredit modal kerja dan KPR," kata BI.
"Sementara itu, kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit," lanjutnya.
BI melakukan survei ini terhadap sekitar 40 bank umum. Secara kumulatif, seluruh respondennya mengelola 80% dari total aset perbankan nasional.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT), di mana jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), kemudian dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban "meningkat" dan "menurun".
(Baca: 10 Provinsi dengan Kepemilikan Rumah Terendah, Bali Masuk Daftar)