Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, volume ekspor udang Indonesia berfluktuasi sejak 2018 hingga 2024.
Pada 2018, volumenya mencapai 197,43 ribu ton. Volumenya kemudian bertambah menjadi 207,7 ribu ton pada 2019.
Volume ekspor udang kerap bertambah dua tahun berikutnya, yakni menjadi 239,28 ribu ton pada 2020 dan 250,71 ribu ton pada 2021. Bobot 2021 menjadi yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir.
Sayangnya volume ekspor harus turun tahun-tahun berikutnya, yakni menjadi 241,2 ribu ton pada 2022 dan 220,08 ribu ton pada 2023. Adapun data sementara pada 2024 mencapai 122,03 ribu ton.
Berikut rincian bobot ekspor udang Indonesia 2018-2024:
- 2018: 197.433,61 ton
- 2019: 207.70,65 ton
- 2020: 239.282,01 ton
- 2021: 250.715,43 ton
- 2022: 241.200,64 ton
- 2023: 220.889,26 ton
- 2024 (sementara): 122.039,91 ton.
Berikut rincian nilai ekspor udang Indonesia 2018-2024:
- 2018: US$1.742.119,19
- 2019: US$1.719.172,13
- 2020: US$2.040.184,25
- 2021: US$2.228.947,83
- 2022: US$2.157.134,39
- 2023: US$1.729.521,19
- 2024 (sementara): US$755.785,79.
(Baca juga: Konsumsi Ikan dan Udang Segar Masyarakat Indonesia 2018-2023)