Indonesia baru saja meluncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 pada pertengahan bulan lalu. Satelit yang digadang-gadang terbesar di Asia tersebut sukses mengangkasa di orbit 146 Bujur Timur (BT).
Adapun Satria-1 memiliki tinggi 6,5 meter, bobot 4,5 ton, dan mampu beroperasi sampai 15 tahun sejak mengorbit.
Dengan tambahan satelit baru tersebut, Indonesia kini telah memiliki 18 satelit per 6 Juli 2023. Menurut data situs pelacakan satelit, N2YO, jumlah itu menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah satelit terbanyak di Asia Tenggara.
Singapura menyusul di urutan kedua dengan memiliki total 17 satelit. Namun, dua satelit di antaranya merupakan kepemilikan bersama dengan Taiwan.
Lalu, posisinya diikuti oleh Thailand dengan jumlah satelit sebanyak 13 unit. Kemudian, Malaysia tercatat memiliki 8 unit satelit.
Di sisi lain, Laos memiliki jumlah satelit paling sedikit di Asia Tenggara yaitu hanya 1 buah.
Sementara, empat negara lainnya di kawasan ini tak memiliki satelit sama sekali. Di antaranya yaitu Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
Berikut jumlah kepemilikan satelit negara-negara di kawasan Asia Tenggara saat ini:
- Indonesia: 18 satelit
- Singapura*: 17 satelit
- Thailand: 13 satelit
- Malaysia: 8 satelit
- Vietnam: 3 satelit
- Filipina: 2 satelit
- Laos: 1 satelit
- Brunei Darussalam: 0 satelit
- Myanmar: 0 satelit
- Kamboja: 0 satelit
- Timor Leste: 0 satelit
(Baca: Satria-1 Sukses Mengorbit, Indonesia Punya 10 Satelit Aktif pada Juni 2023)