Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) pada Februari 2022 berada di level 108,46 atau turun 0,01% dibandingkan Januari 2022 (month-to-month/m-to-m).
Deputi Bidang Statistik Distribusi Jasa BPS Setianto menjelaskan, penyebab utama penurunan IHPB berasal dari sektor pertanian, terutama komoditas telur ayam ras, cabai rawit, dan kubis atau kol.
Tercatat, IHPB sektor pertanian pada Februari 2022 sebesar 101,8 atau turun 1,14% (m-to-m) dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 102,97.
Di lain sisi, sektor pertambangan dan penggalian mengalami kenaikan 0,67% (m-to-m). Pada Februari 2022, IHPB sektor pertambangan dan penggalian tercatat sebesar 111,82 sementara pada Januari 2022 sebesar 111,07. Penyebab utama kenaikan di sektor ini disebabkan oleh harga pasir.
IHPB sektor industri juga mengalami kenaikan sebesar 0,24% (m-to-m) dari 109,78 menjadi 110,05, dengan kenaikan IHPB utamanya adalah solar, rokok kretek dan filter, LPG dan gula pasir.
BPS juga mencatat pada Februari 2022 sektor pertanian merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB, yaitu sebesar -0,22%. Sementara sektor pertambangan dan penggalian menyumbang andil sebesar 0,01% dan sektor industri sebesar 0,2%.
(Baca Juga: Mayoritas Rumah Tangga Miskin Indonesia Hidup dari Sektor Pertanian)