Pemulihan ekonomi DKI Jakarta terus berlanjut pada kuartal II 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Ibu Kota mencapai 5,59% pada kuartal II 2022 dibanding kuartal I 2022 (year on year/yoy).
Menurt BPS, peningkatan aktivitas masyarakat pada momen Ramadhan, Idul Fitri, dan Paskah, serta penyelenggaraan berbagai event, baik berskala nasional maupun internasional, menjadi pendorong utama bergeraknya perekonomian.
Lapangan usaha yang mendorong perekonomian DKI Jakarta dengan pertumbuhan tertinggi adalah Jasa kesehatan dan kegiatan sosialyang tumbuh 15,66% (yoy), berikutnya adalah kinerja Jasa Lainnya yang tumbuh 15,12% (yoy), dan kinerja sektor Perdagangan yang tumbuh 8,25% (yoy).
Di sisi lain, terdapat tiga lapangan usaha yang mengalami kontraksi, yaitu Pertambangan dan Penggalian, Pengadaan Air, dan Jasa Pendidikan.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), yaitu 6,11% (yoy).
Lalu, komponen dengan pertumbuhan terbesar kedua adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 5,78% (yoy), serta Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) yang tumbuh 5,27% (yoy).
(Baca Juga: Inflasi Makanan DKI Jakarta Capai 5,84% (YoY) pada Juni 2022)