Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan DKI Jakarta naik 1,33% ke level 116,46 pada Juni 2022 dibanding bulan sebelumnya (month to month/m-to-m). Level ini merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020 seperti terlihat pada.
Jika dibandingkan dengan posisi Juni 2021, inflasi makanan di Ibu Kota mencapai 5,84% (year on year/yoy). Demikian pula jika dibandingkan dengan posisi Desember 2021, harga makanan di Jakarta mengalami kenaikan 4,31% (year to date/ytd).
Harga-harga pangan seperti telur ayam, daging ayam, cabai, bawang putih, bawang merah, minyak goreng dan lainnya yang silih berganti naik telah mengerek inflasi makanan di Jakarta sepanjang tahun ini.
Di beberapa daerah inflasi tahunan (yoy) makanan bahkan telah mencapai dua digit. Antara lain:
- Bungo: 19,29%
- Kota Bukittinggi: 17,06%
- Sintang: 16,97%
- Kota Pekanbaru: 15,98%
- Singaraja: 15,77%
- Kota Jambi: 15,28%
- Kota Metro: 14,65%
- Kota Padang: 13,61%
- Kota Bandar Lampung: 13,39%
- Kota Padangsidimpuan: 13,10%
Ancaman inflasi makanan juga melanda dunia. Hal ini tercermin dari indeks harga pangan dunia Food and Agriculture Organization (FAO) yang berada di level 157,4 pada Mei 2022. Angka tersebut naik 22,85% dibanding Mei 2021 (yoy). Indeks harga pangan dunia juga telah naik 17,73% dibanding posisi Desember 2021 (ytd).
(baca: Harga BBM Naik, Inflasi Transportasi Capai 5,45% (YoY) pada Juni 2022)