Bank Indonesia (BI) melaporkan, kegiatan usaha tetap tumbuh positif pada kuartal III-2021. Kendati, pertumbuhan itu melambat dibandingkan pada kuartal sebelumnya.
Ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang sebesar 7,58% pada Juli-September 2021. Nilai itu lebih rendah dibandingkan pada April-Juni 2021 yang sebesar 18,98%.
Bank sentral menjelaskan, perlambatan kinerja terjadi pada sejumlah sektor. Ini tak lepas dari adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juli hingga Agustus 2021.
Secara rinci, nilai SBT di sektor pertambangan dan penggalian melambat dari 8,5% pada kuartal II-2021 menjadi 4,01% pada kuartal III-2021. Nilai SBT sektor listrik, gas, dan air bersih melambat dari 0,27% menjadi 0,24%.
Nilai SBT sektor perdagangan, hotel, dan perhotelan melambat dari 3,66% menjadi 0,01%. Nilai SBT sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan melambat dari 2,04% menjadi 0,53%.
Sementara, Nilai SBT sektor industri pengolahan mengalami kontraksi sebesar 0,1% pada kuartal III-2021. Nilai SBT sektor pengangkutan dan komunikasi pun mengalami penurunan 0,29% pada periode yang sama.
Kendati, ada pula sektor yang mengalami peningkatan. Nilai SBT sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan naik dari 1,38% menjadi 1,91%. Pertumbuhan ini sejalan dengan keberhasilan panen di sejumlah daerah.
Nilai SBT sektor konstruksi tumbuh dari -0,22% menjadi 0,74% Kemudian, nilai SBT sektor jasa meningkat dari 0,08% menjadi 0,52%.
(Baca: BI: Kegiatan Dunia Usaha Meningkat pada Kuartal II-2021)