Berdasarkan data Neraca Pembayaran Indonesia defisit neraca transaksi berjalan nasional turun 24,45% menjadi US$ 6,97 miliar (Rp 99,6 triliun) dibanding triwulan sebelumnya US$ 9,22 miliar. Namun, jika dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan 34%.
Turunnya defisit transaksi berjalan tersebut terutama dipicu oleh melambatnya defisit impor barang 17,04% menjadi US$ 39,18 miliar dari triwulan sebelumnya mencapai US$ 47 miliar.
Alhasil, rasio defisit transaksi berjalan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan I tahun ini juga turun menjadi 2,6%. Angka ini merupakan yang terendah sejak triwulan II 2018 seperti terlihat pada grafik di bawah ini.