Mengutip data Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), korban sipil akibat perang di Ukraina paling banyak ditemukan di daerah perbatasan Ukraina dan Rusia, yaitu Donetsk dan Luhansk.
OHCHR menemukan 503 korban di Donetsk dan Luhansk, terdiri dari 88 korban meninggal dan 415 korban luka-luka.
Data ini dikumpulkan OHCHR sejak hari pertama invasi Rusia ke Ukraina, yakni 24 Februari hingga 5 Maret 2022 waktu setempat.
Selanjutnya, OHCHR menemukan 374 korban di daerah yang dikontrol pemerintah Ukraina, dengan rincian 65 korban meninggal dan 309 luka-luka. Lalu ada 129 korban di daerah yang dikuasai separatis, terdiri dari 23 korban meninggal dan 106 luka-luka.
Terakhir, ada 620 korban di daerah lain yang masih dikuasai pemerintah Ukraina dengan rincian 276 korban meninggal dan 344 luka-luka. Daerah lain ini termasuk Kyiv, Cherkasy, Chernihiv, Kharkiv, Kherson, Odesa, Zaporizhzhia, dan lain-lain.
OHCHR memperkirakan jumlah korban yang sebenarnya bisa lebih besar dari yang tercatat, karena adanya keterlambatan dalam pengumpulan data serta kesulitan dalam memverifikasi korban.
(Baca Juga: Ada 138 WNI di Ukraina, Sebagian Besar Tinggal di Kiev)