International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan defisit transaksi berjalan Indonesia akan mengalami tren yang semakin meningkat pada 2022, setelah sempat mengalami penurunan. IMF memproyeksikan defisit transaksi berjalan Indonesia meningkat menjadi 1% pada 2022 terhadap produk domestik bruto (PDB)
Menurut lembaga moneter internasional itu, Indonesia dan Filipina yang diperkirakan akan mengalami defisit transaksi berjalan pada 2022. Defisit transaksi berjalan Filipina diproyeksikan sebesar 1,8% pada 22, naik dari proyeksi 2021 yang mengalami surplus 0,4%. Sementara negara lainnya mengalami surplus, yaitu Malaysia sebesar 3,7% terhadap PDB, Vietnam 3,2%, dan Thailand 2,1%.
Tercatat, defisit transaksi berjalan Indonesia sebesar 0,4% terhadap PDB pada 2020. Angka ini menurun dari 2019 yang sebesar 2,7%. Pada tahun 2021 ini, defisit transaksi berjalan Indonesia diproyeksikan menurun menjadi 0,3%.
Kemudian IMF juga memproyeksikan defisit transaksi berjalan Indonesia kembali meningkat menjadi 2,2% pada 2026.
(Baca: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Indonesia Capai US$ 2,23 Miliar pada Kuartal II-2021)