Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk periode 2025-2029.
Rinciannya tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 yang ditetapkan tanggal 10 Februari 2025.
>
RPJMN tersebut mematok berbagai target, salah satunya terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan mencapai 5,3% pada 2025.
Kemudian target terus dinaikkan pada tahun-tahun berikutnya hingga mencapai 8% pada 2029.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Mirip Ramalan IMF, Bagaimana Proyeksi 2025?)
Dokumen ini menyatakan pemerintah memiliki 8 strategi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu:
- Peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan;
- Industrialisasi/hilirisasi sektor padat karya berorientasi ekspor dan berkelanjutan;
- Pariwisata dan ekonomi kreatif;
- Ekonomi biru dan ekonomi hijau;
- Perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi;
- Transformasi digital
- Foreign direct investment (FDI) berorientasi ekspor dan investasi non-APBN;
- Belanja negara untuk produktivitas melalui program makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah, dan lain-lain.
"Secara konkret terdapat delapan strategi untuk pertumbuhan tinggi berkelanjutan, dilengkapi dengan pengungkit utama, yakni deregulasi perizinan serta kebijakan fiskal dan moneter pro-growth," demikian dikutip dari RPJMN 2025-2029.
"Dalam konteks pertumbuhan ekonomi jangka menengah, peningkatan kapasitas produksi melalui sektor-sektor produktif harus dilakukan secara simultan melalui strategi transformasi ekonomi. Sektor-sektor produktif diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja dan mendorong penciptaan kelas menengah," lanjutnya.
(Baca: Populasi Kelas Menengah Indonesia Kian Berkurang)