Celios: PPN 12% Tambah Beban Pengeluaran Rumah Tangga

Ekonomi & Makro

Lite

Adi Ahdiat 03/12/2024 13:26 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Estimasi Kenaikan Beban Pengeluaran Rumah Tangga per Bulan akibat PPN 12% (November 2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Celios: PPN 12% Tambah Beban Pengeluaran Rumah Tangga

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Corporate

~~Rp100.000~~

Rp3.000.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Estimasi Kenaikan Beban Pengeluaran Rumah Tangga per Bulan akibat PPN 12% (November 2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pemerintah Indonesia berencana menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai 2025. Namun, hal ini diperkirakan bisa menambah beban pengeluaran rumah tangga.

Perkiraan tersebut disampaikan Center of Economic and Law Studies dalam laporan PPN 12%: Pukulan Telak bagi Dompet Gen Z dan Masyarakat Menengah ke Bawah (November 2024).

(Baca: Beda Pengeluaran Kelas Atas, Menengah, dan Miskin di Indonesia)

Menurut perhitungan Celios, dengan adanya PPN 12% pengeluaran rumah tangga miskin bisa bertambah sekitar Rp101 ribu per bulan.

Kemudian rumah tangga rentan miskin pengeluarannya naik Rp153 ribu per bulan, dan rumah tangga menengah naik Rp354 ribu per bulan.

"Bagi rumah tangga miskin, yang sebagian besar pengeluarannya sudah dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tambahan biaya ini bisa memengaruhi kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan," kata Celios dalam laporannya.

Celios menilai kenaikan pengeluaran akibat PPN 12% ini akan mengurangi daya beli rumah tangga kelompok miskin, rentan miskin, dan kelas menengah, serta mengurangi kemampuan mereka untuk menabung.

"Kenaikan PPN dan inflasi juga memperburuk ketimpangan ekonomi antara kelompok kaya dan kelompok miskin. Kelompok kaya, dengan daya beli yang jauh lebih besar, mungkin hanya merasakan sedikit dampak dari kenaikan PPN, sementara kelompok miskin dan rentan miskin merasakan dampak yang jauh lebih besar," kata Celios.

"Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan ketidakpuasan yang lebih besar di kalangan masyarakat, karena mereka merasa beban ekonomi tidak terbagi secara adil. Ketidaksetaraan yang semakin dalam ini dapat menimbulkan ketegangan sosial dan memperburuk hubungan antar kelas sosial di Indonesia," lanjutnya.

(Baca: Pengeluaran Kelas Menengah RI Umumnya Rp2 Jutaan Sebulan)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat untuk Membeli Hasil Lain Dari Kacang-Kacangan Rp3,44 per Kapita per Minggu

31,22% Penduduk di Kabupaten Tolikara Masuk Kategori Miskin

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Konawe Selatan untuk Membeli Bubur Bayi Rp38,26 per Kapita per Minggu

Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa Liar RI Turun Drastis pada 2023

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Trenggalek untuk Membeli Sayur Sayuran per Minggu

Desember 2024, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Kalimantan Tengah Rp.596,18 Ribu /Kapita/Bulan

Data Stories Terkini

Statistik Penduduk Beragama Budha di Kalimantan Barat 2015-2024 Demografi 03/12/2024, 14:16 WIB

Harga Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2 Harian di Pasar Tradisional Periode Desember 2023-2024 Ekonomi & Makro 03/12/2024, 13:31 WIB

Celios: PPN 12% Tambah Beban Pengeluaran Rumah Tangga Ekonomi & Makro 03/12/2024, 13:26 WIB

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Jayawijaya (2 Desember 2024) Transportasi & Logistik 03/12/2024, 12:26 WIB

Harga Pangan Hari Ini Wilayah Sumatera Barat: Harga Bawang, Cabai dan Garam Naik Ekonomi & Makro 03/12/2024, 12:10 WIB

Harga Pangan Wilayah Banten Terkini: Harga Bawang Naik, Minyak Turun Ekonomi & Makro 03/12/2024, 12:07 WIB

Unduh

Sumber

Data Populer

Lihat Semua

Celios: PPN 12% Tambah Beban Pengeluaran Rumah Tangga

Celios: PPN 12% Tambah Beban Pengeluaran Rumah Tangga

Tags

Data Terkait

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat untuk Membeli Hasil Lain Dari Kacang-Kacangan Rp3,44 per Kapita per Minggu

31,22% Penduduk di Kabupaten Tolikara Masuk Kategori Miskin

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Konawe Selatan untuk Membeli Bubur Bayi Rp38,26 per Kapita per Minggu

Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa Liar RI Turun Drastis pada 2023

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Trenggalek untuk Membeli Sayur Sayuran per Minggu

Desember 2024, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Kalimantan Tengah Rp.596,18 Ribu /Kapita/Bulan

Data Stories Terkini

Data Populer

Statistik Penduduk Beragama Protestan di Kalimantan Tengah 2015-2024

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 15.909,3 per Dolar AS (Senin, 02 Desember 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 15.780 per Ton (Senin, 02 Desember 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 550.62 Bushel (Selasa, 03 Desember 2024)

Harga Gas Alam Dunia Sore Hari Diperdagangkan US$ 3,21 per Mmbtu (Minggu, 01 Desember 2024)

Celios: PPN 12% Tambah Beban Pengeluaran Rumah Tangga

Celios: PPN 12% Tambah Beban Pengeluaran Rumah Tangga

Tags

Data Terkait

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat untuk Membeli Hasil Lain Dari Kacang-Kacangan Rp3,44 per Kapita per Minggu

31,22% Penduduk di Kabupaten Tolikara Masuk Kategori Miskin

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Konawe Selatan untuk Membeli Bubur Bayi Rp38,26 per Kapita per Minggu

Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa Liar RI Turun Drastis pada 2023

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Trenggalek untuk Membeli Sayur Sayuran per Minggu

Desember 2024, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Kalimantan Tengah Rp.596,18 Ribu /Kapita/Bulan

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer