Kota Salatiga merupakan kota dengan ketahanan pangan tertinggi di Jawa Tengah pada 2023.
Hal ini tercatat dalam laporan Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2023 yang dirilis Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Bapanas mengukur Indeks Ketahanan Pangan (IKP) di kota-kota Indonesia berdasarkan dua pilar penilaian utama, yakni keterjangkauan dan pemanfaatan pangan.
Pilar keterjangkauan pangan dinilai dengan indikator persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih dari 65%, dan persentase rumah tangga tanpa akses listrik.
Kemudian pilar pemanfaatan pangan dinilai dengan indikator rata-rata lama sekolah perempuan berusia di atas 15 tahun, persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih, rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan, persentase balita stunting, dan angka harapan hidup pada saat lahir.
Hasil penilaiannya dirumuskan ke dalam skor berskala 0—100. Makin tinggi skornya, ketahanan pangan suatu kota diasumsikan makin baik dengan klasifikasi berikut:
- Sangat rentan: 0—28,84
- Rentan: >28,84—41,44
- Agak rentan: >41,44—51,29
- Agak tahan: >51,29—61,13
- Tahan: >61,13—70,64
- Sangat tahan: >70,64—100
Pada 2023, seluruh kota di Jawa Tengah memiliki ketahanan pangan yang tergolong "sangat tahan".
Ketahanan tertinggi diraih Kota Salatiga dengan skor IKP 94,20. Sedangkan Kota Pekalongan mendapat skor terendah di provinsi ini, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Indeks Ketahanan Pangan Provinsi Indonesia 2023)