Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Pematang Siantar, pada 2023 tercatat Rp16,23 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp15,21 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,89%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 275,19 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp59.050 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 170.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Pematang Siantar pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp4,37 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 4,99% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp4,07 jutajuta.
Di urutan kedua adalah sektor industri pengolahan pertumbuhan negatif -0,98% menjadi Rp3,13 jutajuta, kemudian PDRB sektor konstruksi yang kali ini tumbuh 7,04% menjadi Rp1,72 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah real estate dengan PDRB Rp1,16 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kota Pematang Siantar pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Pematang Siantar ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 28,11%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor jasa pendidikan, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.