Berdasarkan data Tradingeconomics, saat ini ada beberapa negara yang mengalami inflasi tahunan di atas 200% (year on year/yoy).
Artinya, harga barang-barang di negara tersebut mengalami kenaikan hingga lebih dari 3 kali lipat dalam setahun terakhir.
Venezuela tercatat sebagai negara dengan laju inflasi tahunan tertinggi dunia, yakni mencapai 222% (yoy) hingga April 2022.
Venezuela mengalami krisis ekonomi berkepanjangan sejak 2013 hingga sekarang. Negara yang kaya minyak ini mengalami kebangkrutan, salah satunya karena terlalu mengandalkan pendapatan dari hasil ekspor minyak.
Krisis ekonomi di Venezuela antara lain dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia dari US$100/barel menjadi hanya US$40/barel pada 2014. Perekonomian Venezuela juga semakin terpukul setelah harga minyak merosot lagi hingga di bawah US$30 per barel pada 2016.
Kemudian negara dengan laju inflasi tahunan tertinggi berikutnya adalah Sudan, yakni sebesar 221% (yoy) pada April 2022. Diikuti Lebanon dengan inflasi sebesar 206% (yoy) dan Syria sebesar 139% (yoy) hingga Agustus 2021.
Ada pula Zimbabwe mengalami inflasi tahunan sebesar 132% (yoy) pada Mei 2022, Turki sebesar 73,5% (yoy), dan Suriname sebesar 59,8% (yoy).
Setelahnya ada Argentina dengan inflasi 58% (yoy), kemudian Iran sebesar 39,3% (yoy), serta Sri Lanka sebesar 39,1% (yoy).
Beberapa negara dengan inflasi tinggi tersebut mengalami kerusuhan atau peperangan berkepanjangan, sehingga membuat harga-harga kebutuhan masyarakat makin tidak terkendali.
(Baca: Meski Turun Tipis, Inflasi AS Masih Tinggi pada April 2022)