Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai produk domestik bruto (PDB) harga berlaku Indonesia mencapai Rp5.288,3 triliun pada kuartal I 2024.
Jika diukur berdasarkan harga konstan nilainya setara dengan Rp3.111,29 triliun, tumbuh 5,11% dibanding kuartal I tahun lalu (year-on-year/yoy).
Kendati begitu, pertumbuhan ekonomi nasional ini tidak terjadi secara merata di setiap sektor usaha.
Sektor yang menguat paling signifikan pada kuartal I 2024 adalah administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, dengan pertumbuhan 18,88% (yoy).
Sektor lain yang pertumbuhannya tergolong tinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa perusahaan; penyediaan akomodasi dan makan-minum; serta pertambangan dan penggalian, dengan pertumbuhan di kisaran 9—11% (yoy).
Sementara, dari 17 lapangan usaha utama Indonesia, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Pada kuartal I 2024 PDB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 3,54% (yoy).
Artinya, nilai tambah barang/jasa yang dihasilkan seluruh unit usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan nasional lebih rendah dibanding kuartal I tahun lalu.
(Baca: Luas Panen Padi Indonesia Berkurang pada 2023, Rekor Terendah Baru)