Harga-harga komponen penyumbang inflasi jasa angkutan penumpang di Kabupaten Gorontalo pada November lalu sebesar 0,15%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat -0,54%. Di antara tujuh kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok transportasi menyumbang 0,04% inflasi di Kabupaten Gorontalo.
(Baca: Harga Transportasi di Kota Gunung Sitoli Bulan November Naik 0,41%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) transportasi di Kabupaten Gorontalo berada di level 109,63 pada November 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 109,47.
Kabupaten kota ini merupakan wilayah baru yang menjadi basis perhitungan IHK 2024. Sebelumnya, mengacu pada IHK 2018, BPS hanya menghitung 90 kabupaten kota. Sedangkan, mulai 2024 dengan mengacu pada penggunaan tahun dasar 2022, IHK dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup (SBH) di 150 Kabupaten/Kota tahun 2022 (2022=100).
Secara historis data inflasi wilayah ini baru tersaji mulai awal tahun 2024. Dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kabupaten Gorontalo telah mengalami pertumbuhan 0,16% (year to date/ytd).
(Baca: Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kota Banda Aceh Bulan November Naik 0,95%)
Dibandingkan dengan 11 kelompok lainnya, inflasi kelompok ini berada di urutan keempat.
Berikut ini inflasi subkelompok transportasi yang di ukur BPS per November di Kabupaten Gorontalo :
- Kelompok transportasi 0,04%
- Kelompok pembelian kendaraan 0,07%
- Kelompok jasa angkutan penumpang 0,15%
Dibandingkan dengan 73 kabupaten/kota lain, inflasi transportasi tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,34% dengan IHK sebesar 110.66 dan terendah terjadi di Kabupaten Sorong Selatan turun 0,01% dengan IHK sebesar 120.76. Sementara untuk Kabupaten Gorontalo ini menempati urutan 38.
Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok transportasi tertinggi pada November 2024:
- Tanjung Pandan 8,01%
- Kota Jayapura 6,89%
- Kota Sorong 3,96%
- Kota Palembang 3,96%
- Kota Pangkal Pinang 3,08%
- Kota Pekanbaru 2,62%
- Kabupaten Jayawijaya 2,1%
- Kabupaten Bojonegoro 1,67%
- Kota Kediri 1,67%
- Kabupaten Merauke 1,59%