Pandemi Covid-19 menyebabkan konsumsi masyarakat tumbuh melambat. Pemerintah pun berupaya menggenjot konsumsi rumah tangga melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Melihat usaha pemerintah tersebut, Bank Dunia memprediksikan konsumsi rumah tangga Indonesia akan kembali melaju di atas 5% pada tahun ini hingga 2024.
Konsumsi rumah tangga Indonesia tumbuh melambat 2,7% pada 2020, turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,2%. Turunnya kinerja konsumsi rumah tangga perlu menjadi perhatian mengingat komponen ini merupakan motor penggerak ekonomi Indonesia.
Salah satu upaya pemerintah mendorong konsumsi rumah tangga yang tertuang dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang terdampak Covid-19. Konsumsi rumah tangga pun perlahan kian membaik. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga melaju positif sebesar 3,7% pada 2021.
Seiring dengan pemulihan ekonomi dan meningkatnya tingkat vaksinasi, konsumsi rumah tangga diproyeksikan tumbuh di atas 5%. Bank dunia memproyeksikan konsumsi rumah tangga sebesar 5,2% pada 2022.
Lalu pada tahun selanjutnya, Bank dunia meramal konsumsi rumah tanggal akan melambat sedikit menjadi 5,1% pada 2023 dan kembali naik menjadi 5,2% pada 2024.
(Baca: 10 Provinsi dengan Kontribusi Konsumsi Rumah Tangga Terhadap PDRB Terbesar Nasional pada TW III 2021)