Menurut data S&P Global, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur kawasan ASEAN berada di level 52,2 pada Juli 2022. Capaian indeks di atas 50 ini mengindikasikan sektor manufaktur ASEAN masih berada di zona ekspansi.
Sementara itu PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,3 pada Juli 2022. Meski di bawah indeks ASEAN, indeks Indonesia sudah meningkat dibanding bulan sebelumnya yang masih 50,2.
Menurut Siân Jones, ekonom senior S&P Global Market Intelligence, ekspansi sektor manufaktur Indonesia terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi di dalam negeri, peningkatan permintaan dari pasar domestik, serta ekspansi pabrik yang mendorong penciptaan lapangan kerja dengan laju tercepat, setidaknya sejak indeks PMI ini pertama kali dibuat tahun 2011.
Di sisi lain, PMI manufaktur Zona Euro berada di zona kontraksi, yakni di level 49,8 pada bulan Juli 2022. Indeks ini turun cukup jauh dibanding bulan sebelumnya yang masih berada di level 52,1. Ini juga menjadi level PMI terendah yang dicapai Zona Euro dalam 25 bulan terakhir.
Di antara negara-negara Zona Euro yang disurvei, hanya Belanda dan Austria yang menunjukkan tren ekspansi di sektor manufakturnya. Sementara Prancis, Jerman, Yunani, Spanyol dan Italia mencatat kontraksi dalam aktivitas pabriknya.
Negara-negara di Zona Euro tersebut mencatat penurunan produksi, sebagian akibat kelangkaan pasokan. Selain itu, beberapa perusahaan juga melaporkan kekurangan tenaga kerja akibat Covid-19.
(Baca: Aktivitas Manufaktur Global Melambat pada Juni 2022)