Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (15/12/2024) pukul 03.44 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 74 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (4.676 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 130 detik.
(Baca: Meski Kemarau, Banyak Bencana Banjir Awal Juli 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 15 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 77 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 57-154 detik.
Kemudian, 16 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 54-130 detik serta 13 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 34-69 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.939 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.459 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.099 kali.
(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)