Perang Israel-Hamas Palestina yang meletus sejak 7 Oktober 2023 terus memakan korban, terutama dari pihak Palestina.
Menurut Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), sampai hari ke-47 perang, yakni 22 November 2023, jumlah total korban jiwa Palestina mencapai 14.758 orang. Rinciannya, korban jiwa di Jalur Gaza 14.532 orang dan di Tepi Barat 226 orang.
Jumlah total korban jiwa Palestina dalam perang ini sudah 11 kali lipat lebih banyak dari korban jiwa Israel.
Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), jumlah total korban jiwa Israel sekitar 1.275 orang.
(Baca: Sekitar 200 Perusahaan Dukung Israel, Mayoritas dari AS)
OCHA juga melaporkan pertempuran belum kunjung reda sampai 22 November 2023.
"Serangan udara dan penembakan oleh pasukan Israel berlanjut di berbagai wilayah Jalur Gaza," kata OCHA dalam laporannya, Rabu (22/11/2023).
"Penembakan roket oleh kelompok bersenjata Palestina ke pusat-pusat permukiman Israel terus berlanjut dalam 24 jam terakhir, tanpa ada korban jiwa yang dilaporkan," lanjutnya.
Meski masih saling serang, menurut Al Jazeera saat ini Israel dan Hamas telah menyepakati jeda perang untuk pembebasan sandera.
Al Jazeera melaporkan, Hamas sudah mengkonfirmasi akan melepaskan 50 perempuan dan anak-anak Israel yang mereka sandera, dengan syarat Israel melepaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang mereka penjara.
"Jeda perang akan diumumkan dalam 24 jam ke depan, dan berlangsung selama empat hari," kata perwakilan pemerintah Qatar selaku negara yang membantu mediasi Israel-Hamas, disiarkan Al Jazeera, Rabu (22/11/2023).
Selama jeda perang tersebut, Israel menyatakan akan menghentikan serangan ke Jalur Gaza, dan akan mengizinkan masuknya ratusan truk bantuan kemanusiaan yang berisi pasokan medis dan bahan bakar.
Namun, sampai Kamis siang (23/11/2023) belum ada kepastian kapan jeda perang itu akan dimulai.
(Baca: Ini Perusahaan yang Membantu Pendudukan Israel di Palestina menurut PBB)