Kesetaraan gender berarti setiap individu, terlepas dari jenis kelamin mereka, memiliki hak yang sama, mendapat perlakuan setara, serta penghargaan berimbang dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik.
Setiap tahunnya World Economic Forum (WEF) mengukur indeks kesetaraan gender di berbagai negara, yang hasilnya dituangkan dalam laporan bertajuk Global Gender Gap Report.
WEF mengukur Indeks Kesenjangan Gender Global (Global Gender Gap Index/GGGI) berdasarkan empat komponen utama, yakni partisipasi dan peluang ekonomi, pencapaian pendidikan, kesehatan dan keberlangsungan hidup, serta pemberdayaan politik.
WEF kemudian menerapkan sistem skor berskala 0-1. Skor 0 menunjukan kesenjangan gender yang sangat lebar, sedangkan skor 1 menununjukan tercapainya kondisi kesetaraan secara penuh.
Hingga saat ini belum ada negara yang mencapai kesetaraan gender secara penuh. Hanya Islandia paling mendekati, dengan perolehan 0,912 poin pada 2023.
Selama 14 tahun berturut-turut, Islandia telah menduduki posisi tertatas sebagai negara dengan skor kesetaraan gender tertinggi di dunia.
Kemudian Norwegia sebagai negara Nordik lainnya menyusul di urutan kedua dengan skor 0,879 poin, diikuti Finlandia dengan skor 0,863 poin.
Di urutan berikutnya ada Swedia dan Jerman yang memiliki skor indeks kesetaraan gender sama, yakni sebesar 0,815 poin.
Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-87 dari 146 negara yang diriset WEF, dengan skor indeks kesetaraan gender 0,698 poin.
(Baca juga: Apa yang Sudah Dilakukan Orang-orang untuk Mendukung Kesetaraan Gender dan Mengurangi Pelecehan Seksual?)