Gunung Dukono di Maluku Utara kembali erupsi pada Kamis (16/1/2025) pukul 17.32 WIT. Dalam sepekan terakhir, Gunung Dukono sudah erupsi 3 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak (2.087 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi Gunung Dukono masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
(Baca: Ada 2 Ribu Bencana Alam di Indonesia pada 2024, Banjir Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Dukono di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 16 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIT menunjukkan terjadi 287 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 6-34 milimeter dan lama gempa 33,28-97,11 detik.
Kemudian, 4 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10-30 milimeter s-p 16,12-30,92 detik dan lama gempa 70,01-84,81 detik serta 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-5 milimeter dominan 2 milimeter.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 399 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (232 kali letusan) sedangkan Gunung Dukono erupsi 2 kali.
(Baca: Papua Barat Catat Jumlah Rumah Rusak Sedang akibat Bencana Alam Sebanyak 3 Unit)