230 Hotspot Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Jumat, 16 Mei 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 16/05/2025 11:53 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Kecil
  • A Sedang
  • A Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 230 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 77 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Jumat (16/5/2025) pukul 11.53 WIB. Dari 230 titik panas terdeteksi, 1 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 224 titik skala sedang, dan 5 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Banjir Masih Jadi Bencana Terbanyak di Indonesia hingga Maret 2025 )

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sulawesi Tengah sebanyak 45 titik. Maluku Utara menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 37 titik. Sulawesi Tenggara berada di posisi ketiga sebanyak 24 titik panas.

Sebanyak 18 titik panas terdeteksi di Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur menyusul dengan 17 titik panas, serta Kalimantan Barat dan Sumatera Barat masing-masing memiliki 11 dan 9 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Tren Bencana Banjir Indonesia Sedekade, Mulai Turun Sejak 2021)

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...