Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (9/1/2025) pukul 16.34 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 64 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 103 detik.
(Baca: Ada 2 Ribu Bencana Alam di Indonesia pada 2024, Banjir Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 9 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 48 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 58-160 detik.
Kemudian, 11 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 22-76 detik serta 13 kali harmonik dengan amplitudo 4-10 milimeter dan lama gempa 39-584 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 185 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 126 kali letusan.
(Baca: Penerima Rumah Susun 2022, Terbanyak Korban Bencana Alam)