Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu (6/7/2024) pukul 23.49 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Marapi sudah erupsi 3 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16 milimeter dan durasi 50 detik.
(Baca: Gempa Bumi hingga Kekeringan, Ini Bencana Alam yang Sering Terjadi di Indonesia hingga Pertengahan 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Marapi di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 6 Juli 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 1 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 6,2 milimeter dan lama gempa 52 detik.
Kemudian, 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6 milimeter dan lama gempa 53 detik serta 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 2,1-4,3 milimeter s-p 3,8-5,9 detik dan lama gempa 31-32 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.479 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (652 kali letusan) sedangkan Gunung Marapi erupsi 214 kali.
(Baca: 10 Negara dengan Gempa Bumi Terbanyak 2023, Indonesia Pertama)