KLHK: Jumlah Hotspot di Indonesia Capai 178 Dalam 24 Jam Terakhir (Rabu, 9 April 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 09/04/2025 11:24 WIB
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 178 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 58 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Rabu (9/4/2025) pukul 11.24 WIB. Dari 178 titik panas terdeteksi, 2 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 173 titik skala sedang, dan 3 titik skala rendah.

>

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Banjir Masih Jadi Bencana Terbanyak di Indonesia hingga Maret 2025 )

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sulawesi Tengah sebanyak 32 titik. Kalimantan Timur menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 30 titik. Sulawesi Tenggara berada di posisi ketiga sebanyak 22 titik panas.

Sebanyak 21 titik panas terdeteksi di Sulawesi Selatan, Jawa Timur menyusul dengan 12 titik panas, serta Nusa Tenggara Timur dan Jawa Tengah masing-masing memiliki 9 dan 7 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Bekasi Masuk 10 Daerah Risiko Banjir Tertinggi di Jawa Barat)