Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (18/12/2024) pukul 03.21 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 21 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 134 detik.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 18 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 58 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 milimeter dan lama gempa 57-199 detik.
Kemudian, 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 69 detik serta 19 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 37-99 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.972 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.471 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.118 kali.
(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)