Laporan Injustice: Palestinian children’s experience of the Israeli military detention system 2023 yang dipublikasikan lembaga Save the Children mengumpulkan pengalaman kekerasan yang diterima anak-anak Palestina, usia di bawah 17 tahun, oleh anggota militer Israel.
Save the Children menyebut, anak-anak mengalami berbagai macam kekerasan fisik, psikologis, dan emosional dalam berbagai tahap, mulai penangkapan, interogasi, pemindahan, hingga masa tahanan.
Pengalaman terbanyak adalah ancaman dengan kekerasan fisik yang dirasakan 70% responden. Lalu sebanyak 69% ditelanjangi dan digeledah.
Ada juga 64% responden yang menerima ancaman yang ditujukan kepada anggota keluarga. Lalu ada 60% anak yang dipukuli dengan alat, seperti tongkat atau pistol.
Dengan proporsi yang sama, 60%, anak-anak juga mengalami kurungan isolasi. "Waktu yang dihabiskan responden dalam kurungan isolasi berkisar antara satu hari hingga 48 hari," tulis tim riset dalam laporan yang dikutip pada Senin (7/10/2024), tepat setahun serangan massal Israel terhadap Palestina.
Terakhir, sebanyak 44% responden dipaksa mendengar atau menonton tahanan lain disiksa.
(Baca juga: Banyak Anak Gaza yang Hidup dalam Depresi hingga Ketakutan pada 2022)
Kekerasan sudah terjadi sejak awal penangkapan. Sebanyak 73% mengaku mereka telah ditendang, ditinju, dan ditampar oleh tentara Israel.
Mayoritas atau 65% responden juga menyebut penangkapan terhadap mereka terjadi pada malam hari dan 45% terjadi setelah tengah malam.
"Hanya 4% anak yang mengatakan bahwa mereka menerima panggilan sebelum ditangkap. Setengah dari penangkapan terjadi di rumah anak-anak," tulis tim riset.
Secara total, 228 mantan tahanan anak berpartisipasi dalam penelitian ini. Jumlah ini termasuk 177 anak yang menanggapi survei dan 51 yang mengambil bagian dalam diskusi (focus group discussion/FGD).
Semua peserta anak berusia antara 12 dan 17 tahun ketika mereka ditahan dan berusia antara 15 dan 21 tahun ketika mereka mengambil bagian dalam penelitian ini. Semua anak ini ditahan dalam tiga tahun terakhir, dengan mayoritas sebanyak 71% ditahan dalam setahun terakhir saat survei dilakukan. Adapun laporan ini dipublikasikan pada Juli 2023.
(Baca juga: Setahun Diserang Israel, 41 Ribu Warga Palestina Tewas)