Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (2/10/2024) pukul 06.20 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 19 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (4.676 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 129 detik.
(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 2 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 49 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15-22 milimeter dan lama gempa 65-170 detik.
Kemudian, 10 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 51-114 detik serta 14 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 39-78 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.266 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.794 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1392 kali.
(Baca: Mayoritas Desa di Kawasan IKN Berisiko Banjir)