Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (27/11/2024) pukul 13.15 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 59 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 106 detik.
(Baca: Papua Barat Catat Jumlah Rumah Rusak Sedang akibat Bencana Alam Sebanyak 3 Unit)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 27 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 107 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 45-145 detik.
Kemudian, 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 30-100 detik serta 7 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 39-71 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.476 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.229 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.888 kali.
(Baca: Ada 1.300 Bencana Alam di RI sampai September 2024, Ini Rinciannya)