Waspada! Pagi Ini Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi (Sabtu, 21 Juni 2025)
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Sabtu (21/6/2025) pukul 08.51 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 15 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak (1.823 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22,6 milimeter dan durasi 48 detik.
(Baca: Tren Bencana Banjir Indonesia Sedekade, Mulai Turun Sejak 2021)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 21 Juni 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 237 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11,9-40 milimeter dan lama gempa 30-88 detik.
Kemudian, 261 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,5-16,5 milimeter dan lama gempa 30-65 detik serta 8 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 2,9-11,7 milimeter dan lama gempa 133-246 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 4.560 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.898 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 96 kali.
(Baca: Banjir Masih Jadi Bencana Terbanyak di Indonesia hingga Maret 2025 )