Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (10/12/2024) pukul 13.33 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 33 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 103 detik.
(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 10 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 88 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 62-200 detik.
Kemudian, 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-8 mm dan lama gempa 50-106 detik serta 11 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-9 milimeter dan lama gempa 37-77 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.845 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.415 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.058 kali.
(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)