Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (19/10/2024) pukul 05.32 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 18 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 700 meter di atas puncak (4.376 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 128 detik.
(Baca: Kalimantan Barat Hasilkan Emisi CO2 dari Karhutla Terbanyak sampai Juli 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 19 Oktober 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 59 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 61-164 detik.
Kemudian, 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 44-135 detik serta 6 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 37-66 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.506 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.837 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1509 kali.
(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)