Kementerian LHK Deteksi 82 Hotspot di Indonesia, Terbanyak di Maluku Utara (Jumat, 31 Januari 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 31/01/2025 11:26 WIB
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 82 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 38 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Jumat (31/1/2025) pukul 11.26 WIB. Dari 82 titik panas terdeteksi, 81 titik skala sedang dan 1 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Maluku Utara sebanyak 14 titik. Sulawesi Tengah menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 13 titik. Sulawesi Selatan berada di posisi ketiga sebanyak 10 titik panas.

Sebanyak 10 titik panas terdeteksi di Bengkulu, Riau menyusul dengan 7 titik panas, serta Papua Selatan dan Sumatera Utara masing-masing memiliki 5 dan 5 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)