Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (19/12/2024) pukul 15.26 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 32 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi 105 detik.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 19 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 63 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 53-162 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 57-61 detik serta 6 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 milimeter dan lama gempa 35-92 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.989 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.476 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.129 kali.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)