Daya Beli Petani Hortikultura Turun Paling Dalam pada Februari 2025

Daya beli petani tanaman hortikultura mengalami penurunan paling dalam pada Februari 2025. Hal tersebut tercermin dari turunnya indeks nilai tukar petani hortikultura (NTPH).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks NTPH turun 6,84% ke level 120,18 pada Februari 2025 dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 129,01.

Penurunan tersebut dipicu oleh turunnya indeks harga yang diterima oleh petani petani hortikultura (It) sedalam 7,08% ke posisi 146,01 pada Februari 2025 dari bulan sebelumnya 157,13.

“Hal tersebut disebabkan It komoditas sayur-sayuran yang turun sedalam 8,75% ke 156,58 pada bulan lalu dari bulan sebelumnya 171,44,” tulis BPS dalam rilisnya, Senin (3/3/2025).

Sedangkan indeks harga yang dibayar oleh petani hortikultura (Ib) hanya turun 0,42% pada Februari 2025 menjadi 121,49 dari bulan sebelumnya 121,8.

Selain petani hortikultura, indeks nilai tukar petani peternakan (NTPT) pada bulan lalu juga turun 0,51% ke level 100,85 dari bulan sebelumnya.

Sedangkan indeks nilai tukar petani tanaman pangan (NTPT) pada Februari naik 0,47% ke posisi 109,57 dari bulan sebelumya 109,06.

Demikian pula indeks nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan (NTNP) pada Februari 2025 naik 0,92% menjadi 103,89 dari bulan sebelumnya 102,94, serta daya beli petani perkebunan rakyat (NTPR) pada bulan lalu naik 1,03% ke posisi 165,51 dari bulan sebelumnya 163,82.

Adapun indeks nilai tukar petani (NTP) gabungan pada Februari 2024 menjadi 123,45, turun 0,18% dari bulan sebelumnya sebesar 123,68.

(Baca: Kesejahteraan Petani Perkebunan Rakyat Naik Tertinggi per Oktober 2024)