Berdasarkan data OEC World, India merupakan negara importir minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia pada 2020.
Nilai impor CPO (kode HS 151110) India pada 2020 mencapai US$4,87 miliar, meningkat sebanyak US$1,73 miliar atau tumbuh 55% dari tahun sebelumnya.
Nilai impor CPO India tersebut porsinya mencapai 44,62% dari total nilai perdagangan minyak sawit dunia yang berjumlah US$10,91 miliar pada 2020.
(Baca Juga: Ini Negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit Terbesar Indonesia)
Negara importir minyak sawit terbesar berikutnya adalah Belanda dengan nilai impor US$1,36 miliar (12,51%). Negara ini juga memiliki bursa komoditas di Rotterdam yang memperdagangkan CPO.
Setelahnya ada Spanyol dengan nilai impor CPO US$928,36 juta (8,51%), lalu Italia US$579,1 juta (5,31%), Kenya US$505,12 juta (5,31%), dan Malaysia US$336,14 juta (3,08%).
Ada pula Uganda dengan nilai impor CPO sebesar US$295,53 juta (2,7%), Meksiko US$262,13 juta, Singapura US$235,99 juta, Jerman US$235,81 juta, serta akumulasi negara-negara lainnya senilai US$1,29 miliar (11,91%).
Adapun median tarif impor CPO global sebesar 7,54% pada 2018. Thailand merupakan negara yang menetapkan tarif impor minyak sawit terbesar, yakni mencapai 139%.
Diikuti Bhutan yang mengenakan tarif impor CPO 99,6%, India 89,8%, Swiss 70,8%, dan Liechtenstein sebesar 70,8%.
Sedangkan Angola, Mesir, Kenya, Mauritania, dan Mauritius mengenakan tarif impor nol persen.
(Baca Juga: Dilarang Ekspor, Ini 10 Perusahaan Pemilik Kebun Sawit Terluas di RI)