Pembangunan jalan tol, serta proyek infrastruktur pemerintah yang terus berjalan, mendorong pertumbuhan sektor konstruksi di tahun kedua pandemi Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) sektor konstruksi atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp1,77 kuadriliun pada 2021.
PDB sektor ini berkontribusi sebesar 10,44% terhadap PDB nasional yang mencapai Rp16,97 kuadriliun.
Kontribusinya juga merupakan yang terbesar keempat setelah industri pengolahan 19,25%, pertanian 13,28%, serta perdagangan besar dan eceran 12,97%.
(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% pada 2021)
Jika diukur menurut PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, sektor konstruksi tumbuh 2,81% menjadi Rp1,1 kuadriliun pada 2021 dari tahun sebelumnya.
Capaian tersebut lebih baik dibanding tahun 2020 yang mengalami kontraksi 3,26%.
(Baca: Industri Pengolahan jadi Penyumbang Terbesar Ekonomi RI Tahun 2021)
Dalam satu dekade belakangan sektor konstruksi mencapai pertumbuhan tertingginya pada 2011, yakni 9,02%.
Namun, setelah itu tingkat pertumbuhannya mengalami tren turun dan sempat terkontraksi dalam pada 2020 akibat pandemi Covid-19.