PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari holding BUMN Pertambangan MIND ID, membukukan laba bersih Rp12,6 triliun pada 2022.
Angka itu meningkat sekitar 59% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi pencapaian tertinggi sepanjang sejarah PTBA.
Pada 2022 pendapatan PTBA juga meningkat sekitar 46% (yoy) menjadi Rp42,6 triliun. Kemudian total aset perusahaan naik 26% (yoy) ke Rp45,4 tiriliun.
"Kenaikan signifikan dari pendapatan dan laba bersih perseroan didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional, yang diikuti dengan meningkatnya permintaan di sektor batu bara, serta kenaikan harga jual batu bara yang signifikan," kata manajemen PTBA dalam siaran persnya, Kamis (9/3/2023).
"Pencapaian bersejarah ini juga didukung dengan peningkatan kinerja operasional perseroan di sepanjang tahun 2022," lanjutnya.
(Baca: Harga Batu Bara Australia Lebih Mahal dari Indonesia Sepanjang 2022)
Produksi batu bara PTBA sepanjang 2022 mencapai 37,1 juta ton, meningkat 24% (yoy). Sedangkan volume penjualan batu baranya mencapai 31,6 juta ton, tumbuh 12% (yoy).
Dari total volume penjualan tersebut, 12,5 juta ton batu bara PTBA ditujukan untuk ekspor, sementara 19,2 juta ton lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).
Adapun untuk tahun 2023 PTBA menargetkan produksi batu bara mereka bisa mencapai 41 juta ton, naik 11% dari realisasi 2022. Penjualannya juga ditargetkan naik 30% menjadi 41,2 juta ton.
(Baca: Ini Negara Penghasil Batu Bara Terbesar 2022)